Menteri Kebudayaan Fadli Zon mendorong transformasi museum menjadi cultural enclave atau pusat kebudayaan modern dan inklusif, melebihi sekadar menyimpan artefak. Tujuan utamanya adalah: ruang edukasi, literasi, hiburan, dan pertunjukan seni untuk masyarakat luas.
Kunjungan ke Museum Rudana, Bali
-
Tanggal: Minggu, 5 Januari 2025.
-
Pernyataan Penting:
-
Peran Museum: Fadli Zon menekankan agar museum seperti Museum Rudana menjadi “enclave budaya yang hidup” – tempat untuk belajar, menikmati seni, dan merasa nyaman.
-
Fungsi Museum: Selain edukasi, museum diharapkan menjadi art space dan public space yang menyelenggarakan beragam pertunjukan seni, seperti tarian Bali.
-
Prestasi Museum Rudana: Dihargai sebagai simbol diplomasi budaya Indonesia yang menghubungkan seni, budaya, dan masyarakat.
-
Koleksi Unggul: Menyimpan karya maestro seni Indonesia seperti Nyoman Lempat, Sri Hadi Sudarsono, dan Bendy, termasuk Seperangkat Gamelan Bali.
Komitmen Mendukung Pusat Kebudayaan
-
Dukungan Kementerian Kebudayaan: Fadli Zon menyatakan komitmen untuk menghidupkan museum sebagai pusat kebudayaan yang menyemarakkan budaya Indonesia dan menjadikan mereka tempat yang mengedukasi dan menghibur.
-
Akses Inklusif: Museum harus menjadi ruang publik yang dapat diakses oleh semua kalangan, seperti yang diwujudkan oleh Museum Rudana.
Melalui contoh Museum Rudana, Fadli Zon berharap museum lain di Indonesia akan terinspirasi untuk mengembangkan konsep serupa dalam memajukan seni, budaya, dan warisan lokal.